~ Sinopsis:
Melanjutkan kisah pasca kelahiran Renesmee dan berubahnya
Bella (Kristen Stewart) menjadi Vampire, menjalani kehidupannya sebagai vampire
baru, seperti menahan nafsunya untuk menahan keinginannya untuk tidak menghisap
darah manusia, beradaptasi dengan kelebihan yang ia miliki kini, menjadi lebih
kuat, berlari cepat serta kulit yang Sparkle saat tersiram cahaya matahari
mewarnai awal dari kelanjutan dari kisah terakhir dari Twilight Saga ini.
Kebahagiaan dengan hidup barunya, seorang anak yang sehat
serta perhatian dari keluarga besar Cullens, tidak berlangsung lama.
Kekhawatiran terhadap proses pertumbuhan Renesmee yang cepat, serta Laporan
Irina (Maggie Grace) mengenai keberadaan Renesmee yang diaggap sebagai Imortal
Child kepada Volturi, membuat tidak tenang hidup Bella-Edward serta Cullens
Family secara keseluruhan.
Untuk menyelamatkan nyawa Renesmee dari Volturi yang ingin
melenyapkannya, membuat Dr. Carlisle Cullen (Peter Facineli) serta keluarga
Cullens lainnya bergerak cepat, mengumpulkan para Vampire kenalan mereka yang
ada dibelahan dunia lain, untuk menjadi saksi bagi mereka untuk meyakinkan
Volturi, bahwa Renesmee, anak dari Bella dan Edward adalah anak biasa yang
tidak akan mengancam keberadaan kaum Vampire dimasa yang akan datang.
Namun, apakah dengan para saksi yang dikumpulkan keluarga
Cullens tersebut, mampu meyakinkan Volturi untuk tidak mengganggu Renesmee
selama-lamanya? Dan mencegah perang besar antara Cullens Family, para Werewolf
pimpinan Jacob Black (Taylor Lautner) dengan para pemimpin Volturi?
~ Koment:
Breaking Dawn Part 2 merupakan petualangan terakhir dari Twilight Saga dengan kisah Bella Swan yang menjadi pusat dari cerita. Bella Swan, manusia yang jatuh cinta kepada Vampire hingga garis hidupnya menakdirkan ia untuk juga berubah menjadi Vampire, sebagai puncak dari pengabdian cintanya kepada Edward Cullens (Robert Patinson) agar mereka bisa bersama-sama selamanya.
Bicara mengenai Twiligt Saga, dimana para Twihard (sebutan
untuk fans Twihard) begitu menunggu-nunggu kisah terakhir dari saga ini,
merupakan suatu hal yang menggelikan bagi pihak yang kontra dengan keberadaan
film ini.
Gw pribadi, awalnya ga pernah menyadari mengenai begitu besarnya
efek Twilight ini. Saat film pertama twilight dirilis pada tahun 2008 lalu, gw
juga masih belum ngeh.
Baru saat join dalam salah satu forum internet didunia maya,
gw baru tersadar akan efek besar dari film ini, dikalangan anak muda Indonesia,
dunia dan para pecinta film secara umum (well, wajar ga tau si, coz ane bukan
termasuk angkatan yg masih muda :p)
Setelah tahu, gw tidak serta merta mencari film ini untuk
ditonton. Satu-satunya hal menarik dari saga ini adalah, ada cerita mengenai
Vampire didalamnya yang gw pikir bahwa Twilight adalah semacam kisah drama
percintaan yang dibumbui oleh sisipan Thriller didalamnya. Ok, setelah pada
akhirnya gw ada waktu untuk menonton film Twilight ini, tidak ada hal yang
mengesankan setelahnya. Why? Coz buat gw pribadi, film Twilight sangat standard
sebagai sebuah film, dengan cerita cenderung dangkal dan dialog2 yang menjurus
ke Alay. Vampire bling2 saat tertimpa
cahaya matahari, Vampire Vegetarian? Oh cmon… that’s ridiculous.
Ok, New Moon pun hadir tahun berikutnya, dilanjutkan dengan
Eclipse ditahun berikutnya, dengan kualitas film yang sedikit membaik dibanding
Twilight, dengan pergantian sutradara yang berbeda disetiap filmnya.
Summit Entertainment sebagai studio yang membeli hak cipta
dari Novel Twilight serta memproduksi filmnya, rajin merilis film ini setiap
tahunnya. Summit Entertainment, yang merupakan studio kecil mediocre yang
sebelumnya hanya merilis film-film kecil, mendadak kebanjiran Jutaan Dollar ke
kas mereka yang membuat mereka tumbuh menjadi salah satu studio di Hollywood
sana yang menggeliat dengan banyak merilis film2 besar lainnya karena efek dari
keberhasilan mereka meraih pundi pundi dari kesuksesan Twilight Saga.
Mengenai Breaking Dawn Part 2, banyak yang mengharapkan *at
least para Twihard, sebagai sebuah final Epic dari kisah Bella Swan dan Cullens
Family. Apa iya? Haha…mungkin para Twihard bakal meng-iya kan dan membela
mati-matian mengenai hal ini. Tanpa bermaksud sinis, dengan pondasi cerita yang
terlanjur lebay seperti ini, dan di sutradarai oleh seorang sutradara berkelas
Oscar, Bill Condon tidak membuat Breaking Dawn terangkat menjadi salah satu
film Saga dengan final cerita yang epic. Wayyy to farr…
Tapi gw akui, resep klise seperti kisah cinta seorang gadis dengan
seorang pria yang digambarkan sangat tampan dalam novelnya, yang juga ternyata
adalah seorang Vampire, dipertajam dengan kehadiran pria lain dalam hidup sang
karakter wanita utama, konflik terhadap perbedaan dunia diantara mereka berdua,
masih ampuh untuk menjaring para remaja
wanita seluruh dunia untuk terhanyut dalam dunia Twiligt rekaan dari Stepheni
Meyer ini.
5/10