Kamis, 20 Desember 2012

Sinister (2012)


  


Ellison Oswalt (Ethan Hawke) adalah seorang penulis buku tenar yang ia tulis berdasarkan kejadian nyata, salah satu karyanya yang fenomenal dan sempat memuncaki peringkat 1 buku terlaris di US, adalah Kentucky Blood.

Tapi itu 10 th yang lalu, setelahnya ia tidak menghasilkan karya yang fenomenal lagi. Untuk menaikkan kembali kariernya sebagai penulis, Ellison pindah kesebuah rumah yang merupakan salah satu rumah dimana pernah terjadi peristiwa mengerikan pada penghuni sebelumnya, yaitu mereka semua tewas tergantung di pohon halaman belakang rumah tsb. Peristiwa tragis dirumah tsb, tentu saja tidak diketahui oleh anak dan istri dari Oswalt yang ikut pindah menemani Oswalt.


Tanpa membuang waktu, Oswalt memulai kerjaannya menulis, pada malam harinya pada saat itu juga. Risetnya sebagai bagian dari proses ia menulis, secara tidak sengaja terbantu dari kotak yang ia temukan diloteng rumah. Dalam kotak tsb, ditemukan sebuah Proyektor camera 8mm berikut beberapa film didalamnya, yang ternyata berisikan rekaman kejadian dari pembunuhan yang terjadi dirumah tersebut, dan mengerikannya, ternyata peristiwa pembunuhan yang ada, terdiri dari beberapa peristiwa yang terjadi dari kurun waktu tahun 1960an, dengan satu pattern yang sama, yaitu salah satu anak dari keluarga yang terbunuh tersebut hilang dan tidak diketahui nasibnya hingga kini. 


Dan yang menjadi pertanyaan lebih jauh, siapa orang yang mengabadikan peristiwa2 pembunuhan tersebut? Dan jawaban dari segala pertanyaan dibenak Oswalt tsb, ternyata jauh lebih mengerikan dari rekaman-rekaman pembunuhan yang ada!

Koment: 


Sinister adalah salah satu film Horor-Thriller yang bener bener gw tunggu kehadirannya di Bioskop, karena dari trailer yang gw tonton sebelumnya, film ini cukup mengerikan dan sangat spooky. Ditambah, info yang menyebutkan bahwa Sinister diproduseri oleh orang dibalik suksesnya Film Horor Insidious dan Paranormal Activity, bahkan digadang gadang bahwa Sinister jauh lebih menyeramkan dibanding Insidious.

Apakah itu benar? Well, karena kemunculan film ini dibioskop jauh dari kepastian, akhirnya gw donlot film ini, n nonton deh... Sinister tetap menyuguhkan nuansa film horror yang misterius dan mengagetkan lewat kisah yang dihadirkan, tapi harapan bahwa film ini jauh akan lebih mengesankan dari film Insidious, ternyata tidak gw dapatkan setelah credit title film ini muncul dilayar tivi. Ok, mungkin pendapat gw DEBATABLE. 


Pada akhirnya, secara keseluruhan, sebagai sebuah tayangan film Horor, Sinister cukup enjoyable dan bisa membuat anda beberapa kali terkaget kaget dari tempat duduk anda dan mungkin cukup memuaskan bagi beberapa penggemar film Horor pada umumnya.


6.6/10

Senin, 17 Desember 2012

the Hobbit: An Unexpected Journey (2012)




Mengambil setting kisah, 60 th sebelum peristiwa The Lord of The Rings (LOTR), The Hobbit: An Unexpected Journey mengisahkan tentang Bilbo Baggins (Martin Freeman), seorang Hobbit muda yang hidup nyaman ditempat ia tinggal di Bag End-the Shire. Hingga suatu ketika, Gandalf (Ian McKellen) si Penyihir mengetuk pintu rumahnya dan mengajaknya untuk ikut serta dalam suatu petualangan yang dapat “menarik”nya dari kenyamanan hidupnya selama ini.


Bilbo menolak tawaran Gandalf. Namun Gandalf tidak begitu saja menyerah dan membiarkan Bilbo untuk menolak tawarannya tersebut. Secara mendadak, malam harinya, beberapa saat sebelum Bilbo bersiap untuk menyantap makan malamnya, pintu rumahnya diketuk oleh para Dwarves yang datang satu persatu secara misterius, berkumpul dirumahnya dan menyantap semua persediaan makanan yang ada dirumahnya dibarengi dengan tingkah laku gaduh khas para Dwarves tersebut yang membuat Baggis bingung sekaligus kesal.



Para Dwarves yang berjumlah 13 itu rupanya di”kumpulkan” oleh Gandalf dirumah Bilbo sebagai bagian dari kelanjutan Gandalf untuk membujuk Bilbo Bagins untuk ikut serta dalam misi mereka, karena Gandalf percaya, Bilbo si Hobbit dapat membantu mereka dalam perjalanan mereka menuju The Lonely Mountain untuk merebut kembali tanah dan wilayah yang merupakan tanah leluhur dari Kaum Dwarves,  yang saat ini dikuasai oleh seekor Naga ganas bernama Smaug. 




Akhirnya, Bilbo pun setuju untuk membantu para Kurcaci yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield (Richard Armitage), son of Thráin, son of Thrór, untuk merebut kembali tanah leluhur mereka, the Lonely Mountain yang tentu saja perjalanan menuju sana akan penuh mara bahaya, dimana maut siap mengintai mereka kapan saja, entah itu bisa berupa sergapan yang datang dari para Goblins dan Orcs ataupun hal berbahaya lainnya.


Koment:


The Hobbits: An Unexpected Journey yang merupakan sequel awal dari trilogy, yang tadinya hanya akan dipecah menjadi 2 bagian, sebelum akhirnya dengan segala pertimbangan, mengikuti LOTR, the Hobbit pun dipecah menjadi 3 film yang akan berakhir pada tahun 2014 nanti, The Desolation of Smaug pada tahun 2013 dan There and Back Again yang merupakan akhir petualangan Bilbo Baggins dan kawan kawan yang akan rilis di tahun 2014.


 Dengan segala kefamiliaran dengan LOTR: Fellowship of the Rings, yaitu dimana beberapa ras mahluk melakukan perjalanan berbahaya secara bersama-sama demi mencapai misi tertentu. Sebagai awal dari sequel, The Hobbits: An Unexpected Journey menawarkan cerita yang cukup lucu dan menghibur sepanjang durasi film yang nyaris mencapai 3 jam itu, dengan tingkah polah para Dwarves yang berjumlah 13, dengan porsi dan penggalian karakter dari masing-masing Dwarves yang cukup, yang tentu saja porsi peran yang agak sedikit dominan dari para Dwarves tersebut berada pada karakter Thorin sang pemimpin para Dwarves tersebut. 



Kemunculan karakter2 familiar yang ada pada LOTR, seperti Galadril (Cate Blanchett), Elrond (Hugo Weaving) serta Saruman (Christopher Lee), cameo Elijah Wood sebagai Frodo diawal film serta munculnya kembali karakter Gollum (Andy Sherkis) yang menurut gw pribadi justru lebih membuat kita bergidik, serta scene menarik antara Gollum dan Bilbo Baggins saat mereka melakukan satu permainan tebak tebakan yang sebenarnya cukup “berbahaya” bagi keselamatan Bilbo, cukup mewarnai dan memberi romansa nostalgia bagi kisah The Hobbit: An Unexpected Journey ini secara keseluruhan.



Pemilihan Martin Freeman sebagai Bilbo Baggins pun cukup memuaskan peformanya, dimana menurut kabar, Peter Jackson rela menyesuaikan proses Shooting film the Hobbit ini dengan schedule Martin Freeman yang tengah sibuk dengan serial Sherlock nya. Plus ditambah dengan penggunaan teknologi kamera 48fps 3D, atau lebih dikenal sebagai HFR 3D (High Frame Rate 3D) yang membuat tampilan film The Hobbit diawal awal film terlihat sangat jernih....but sorry to say, buat gw malah membuat film The Hobbit diawal scene malah menjadi terlihat “cheap” layaknya tayangan Opera sabun ataupun terlihat seperti tampilan gambar yang biasa kita lihat seperti layaknya gambar sinetron-sinetron yang ada di Indonesia… *sweatdrop

8/10

Selasa, 04 Desember 2012

Life of PI 3D - 2012 *spoiler alert



Sutradara:
Ang Lee 

Sinopsis:
Seorang penulis mewawancarai Piscine Molitor Pattel (Pi) , mengenai kisah menakjubkannya yang berhasil selamat setelah terombang ambing dilautan lepas selama berhari hari, saat kapal besar yang membawa ia, orang tua serta kakaknya dan penumpang lainnya, tenggelam akibat badai dilautan Pasific.


Pi dewasa memulai kisah perjalanan hidupnya dimasa kecil, dengan kisah hidup yang riang dan penuh kelucuan, dimana saat itu, Pi patel muda selalu diolok olok dikarenakan namanya yang jika salah diucapkan akan bearti: Pipis, dan awal mulai dimana Pi mulai tertarik akan pencarian akan makna hakiki dari pencipta alam semesta ini, yaitu Tuhan. Proses pencarian Pi muda terhadapNya, membuat ia memutuskan untuk memeluk 3 agama sekaligus, yaitu Hindu, Kristen maupun Islam

Memasuki usia dewasa, bisnis sang Ayah yaitu mengelola Kebun Binatang, pada akhirnya tidak berjalan sesuai dengan apa yang ia harapkan, salah satunya karena tidak ada support yang bearti dari Pemerintah setempat dalam pengelolaannya.


Untuk itu, sang ayah memutuskan untuk memulai hidup baru dengan jalan pindah keluar Negeri, Canada untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, menjual hewan hewan "peliharan" mereka tersebut dan mengharuskannya sang Ayah untuk mengawal hewan hewan tersebut didalam kapal hingga selamat sampai di Canada.

Meski merasa berat meninggalkan India dan sempat melayangkan protes kepada sang Ayah, toh akhirnya Pi beserta keluarga pergi juga. Saat dikapal yang membawa mereka menuju Canada itulah, saat berada ditengah tengah lautan Pasific, badai menerjang kapal dan menenggelamkan semuanya, termasuk Ayah, ibu dan kakak Pi, binatang2 mereka serta para penumpang dan krue kapal lainnya.     


Pi berhasil selamat dari musibah tersebut bersama satu buah sekoci dan beberapa suply makanan yang ada dalam perahu kecil tsb. Cerita Life of PI ini pun benar benar “dimulai“ dari sini… dimana Pi remaja  selain harus bertahan untuk tetap hidup dilautan maha luas, disini jugalah ia menemukan apa yang ia cari selama ini, mengenai makna hidup, pertanyaannya akan eksistensi Tuhan dan hal hakiki lainnya yang selama ini ia cari… ditemani oleh seorang harimau buas yang biasa ia panggil, Richard Parker.

Koment:

OMG, film ini sangat indah secara visual… adegan demi adegan ditampilkan dengan indah oleh Ang Lee saat pi terdampar dilautan luas, pemandangan dari panorama lautan disetiap kondisi dan pergantian cuaca, baik pagi, siang, malam maupun senja. Kemunculan biota laut yang begitu menakjubkan etc, meski dalam konteks cerita, apa yang kita lihat dilayar, adalah sesuatu yang menyedihkan dan mengharukan saat Pi benar benar harus berjuang untuk menyelamatkan hidupnya dari kejamnya cuaca dilautan luas.
Life of PI, benar benar film yang bagus, keren, indah serta memiliki makna yang dalam.
Salah satu film terbaik tahun ini!

9/10

Senin, 03 Desember 2012

~ Test Pack: You're my Baby | 2012



Director: 
Monty Tiwa

Script: 
Aditya Mulya

Cast:
Reza Rahadian: Rahmat
Acha Septriasa: Tata
Renata Kusmanto: Shinta

Sinopsis:
Rahmat (Reza Rahadian) dan Tata (Acha Septriasa) adalah pasangan muda, yang seperti pada umumnya pasangan yang telah menikah, mereka ingin secepatnya memiliki momongan. Ditambah lagi desakan dari Ibunya Rahmat (Ratna Riantiarno) yang menginginkan agar mereka secepatnya memiliki keturunan, secara tidak langsung membuat Tata menjadi stress dan uring-uringan.

Segala cara dilakukan Rahmat dan Tatha untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari mempraktekkan berbagai macam posisi bercinta yang dianggap berpotensi besar untuk secepatnya hamil, membeli alat Test kehamilan (Test Pack) berbagai macam merk, sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk melakukan In Vitro (mengambil sperma suami dan ovum istri untuk kemudian diproses di vitro) disalah satu klinik. Semua itu tetap Tata jalani dengan sabar, meski pada prosesnya, memberikan efek rasa tidak nyaman terhadap diri Tata.

Diluar masalah kehidupan rumah tangga, baik Rahmat dan Tata, masing2 memiliki karier yang bagus dan mapan.  Bahkan Tata mendapat peluang untuk mengembangkan kariernya di Bangkok, yang terpaksa ia tolak sehubungan dengan perjuangannya untuk memiliki keturunan tsb.


Namun konflik tidak berhenti dari perjuangan Rahmat dan Tata dalam mendapatkan keturunan. Ada orang ketiga yang mencoba masuk kedalam kehidupan pernikahan mereka. Shinta (Renata Kusmanto), seorang model  beken yang pernah mencampakkan Rahmat demi pria lain, datang kedalam kehidupan mereka. Pernikahan Shinta tengah diujung tanduk dan dalam proses untuk bercerai dengan suaminya (Dwi Sasono). Shinta dengan cukup gencar berusaha untuk kembali masuk kedalam kehidupan Rahmat, dimulai dari seringnya ia menelepon Rahmat, ngajak jalan, serta manuver-manuver lainnya.


Puncak dari film ini adalah, saat Tata mendapati kenyataan, tentang siapa  “kambing Hitam” sebenarnya dalam kehidupan perkawinan mereka yang pada akhirnya membuat Ia memutuskan untuk meninggalkan Rahmat untuk selama-lamanya.
Namun, apakah Rahmat akan membiarkan pernikahan mereka kandas begitu saja? Untuk kemudian kembali pada Shinta, cintanya dimasa lalu?? 

Koment:
Test Pack adalah semacam Film Indonesia berkategori bagus, yang memiliki pesan moral dan renungan didalamnya, yang membuat  kita sebagai penonton yang belum menikah, atau pasangan muda yang baru menikah dan memiliki problem seperti mereka memetik suatu manfaat didalamnya. 


Well, buat gw pribadi, memilih untuk menonton film Indonesia yang baik, biasanya dengan melihat deretan Cast yang ada didalamnya. Adanya nama Reza Rahadian dalam film ini, salah satu indicator yang cukup buat gw untuk menonton film ini, coz setau gw, dia termasuk sedikit dari Actor Indonesia yang tidak sembarangan mengambil peran dalam sebuah Film. Selain itu, ada nama Acha Septriasa yang gw cukup suka, serta wajah segar semacam Renata Kusmanto yang membuat film ini mempunyai daya tarik.

Untuk sang sutradara, Monty Tiwa..well, masih debatable. Coz banyak dari film2nya yang masuk dalam kategori mengecewakan buat gw, Maaf saya menghamili Istri anda salah satunya, selain beberapa naskah noraknya yang ia hasilkan di genre film Horor dan comedy.

Deretan cast pendukung dan cameo difilm ini juga cukup memberi daya tarik bagi film ini secara keseluruhan, seperti penampilan Merriam Bellina serta Jaja Miharja sebagai pasangan paruh baya yang tengah bermasalah dalam perkawinan mereka, ataupun penampilan sekilas Endhita sebagai wanita hamil, serta si cute Poppy Sovia. Namun ada juga beberapa dari penampilan cameo dari beberapa Pesohor Beken Indonesia yang cenderung maksa n mengganggu saat screen time mereka muncul dilayar, seperti Agung Hercules ataupun Oon Project Pop sebagai Dokter Peni S. Hate them both. 
Kenapa bukan Hire Andre Taulani aja si sebagai sang dokter? Coz Andre termasuk salah satu elemen yang membuat Sketsa Comedy OVJ menjadi Hits. Sedang OON? Dia merupakan salah satu yang tergarink dan tidak lucu lucu amat dari para Gank P-Project. *well, tetap, ini opini gw pribadi

Yep, film ini tidak melulu seserius tema and synopsis yg gw tulis diatas.. ada beberapa cuplikan (yang maunya) lucu didalamnya, dan sebagai sebuah karya anak bangsa, TEST PACK cukup watchable dan bagus!

7.5/10