Kamis, 17 Januari 2013
Kembali ke tanah Papua
Gw join blog ini pada akhir tahun 2008 gak lama setelah gw kembali ke Jakarta, setelah menghabiskan beberapa tahun di Timur Indonesia. Untuk mengisi kesenggangan waktu, dimana saat itu banyak waktu luang yang bisa gw pergunakan untuk hal-hal ringan diluar pekerjaan, salah satunya adalah dengan membuat account ini.
Blog ini gw pakai, sebagai media untuk berceloteh ringan, santai dan menuliskan apa yang ada dipikiran gw saat itu.
Ga ada yang penting dari apa yang gw tulis disini... bahkan sempat hiatus lama dan meninggalkan Blog ini, juga dalam jangka watu tahunan... well, salah satu alasannya juga karena gw lupa Password blog ini ho ho
Gak lama setelah account ini dibuat, gw join salah satu forum Dunia Maya yang disingkat DF. Setelah menclok sana sini, akhirnya gw "berbaring" dengan nyamannya disalah satu "cabang" Entertainment Online: Film. Biasa disebut: Forfilers... banyak sekali pecinta film yang join diforum tersebut dan gw merasa girang karenanya, Kenapa? Coz selama ini, jarang sekali teman2 akrab gw (beberapa teman kuliah yg gw anggap sahabat ) yang mempunyai hobby, menonton film.
Singkat kata, begitu banyak pengaruh yang gw dapat setelah wara wiri di Forum tersebut, yang sedikit banyaknya membuka pemikiran gw tentang film dari sisi lain..
Salah satu pengaruh nyata ya... blog ini lebih banyak berisikan review-review gw dari beberapa film yang gw tonton selama ini.
Mungkin ada kesan sotoy ataupun hal semacam itu dari apa yang gw tulis disini, mungkin ada kesan bahwa gw memposisikan diri sebagai kritikus selevel Ebert etc diluar sana, bila ada orang "iseng" yang kebetulan singgah and membaca review2an gw... *LOL
Kini,setelah hampir empat tahun lebih, rencananya senin besok gw kembali ke tanah Papua... Papua bukan daratan yang asing buat gw.. beberapa kota besar disana sudah pernah gw tinggali and singgahi berkaitan dengan pekerjaan gw. Sebut saja seperti Sorong, Manokwari, Teluk Bintuni, Kaimana (Papua Barat), Lalu Jayapura, Merauke, Kabupaten Boven Digoel dan terakhir Kab. Puncak Jaya
Alhasil, dengan harus kembalinya gw ke tanah Papua, Hobby gw mengunjungi Bioskop untuk nonton film2 baru, untuk sementara terhenti dulu, coz dari kabar terakhir, di Jayapura belum ada tanda tanda Cineplex 21 akan dibangun disana..
So, CU beberapa bulan kedepan Guys! Haha
:p
Selasa, 15 Januari 2013
House at the End of the Street
Sinopsis:
Sebagai
bagian untuk memulai hidup barunya pasca bercerai, Sarah ( Elizabeth Shue) dan
anak gadisnya, Elissa (Jennifer Lawrence) pindah dari Chicago, kesebuah rumah
nyaman disebuah kota kecil yang lebih tenang, dengan pemandangan hutan asri yang
terlihat dari pekarangan rumah.
Namun, Kota yang
mereka tinggali sekarang, yang terlihat nyaman, ternyata menyimpan satu rahasia
mencekam yang membayangi ketenangan kota kecil tersebut. Sarah dan Elissa baru
mengetahui, bahwa tak jauh dari rumah yang mereka sewa tersebut, terdapat satu
rumah dimana pernah terjadi peristiwa mengerikan didalamnya. Anak gadis pemilik
rumah tersebut, membantai kedua orang tuanya hingga tewas dan keberadaan gadis
itu juga tidak diketahui hingga sekarang, hilang tak berbekas setelah ia
melakukan pembunuhan tersebut.
Ryan (Max
Thieriot) adalah anak laki-laki keluarga tersebut, yang selamat dari peristiwa
tragis tersebut dan kini menempati rumah tsb. Dan meski Sarah dengan tegas
melarang, Elissa malah menjalin pertemanan dengan Ryan, dimana tanpa diduga
oleh Elissa, semakin dekatnya hubungannya dengan Ryan, semakin mendekatkan ia
kepada satu rahasia besar yang lebih mengerikan dari apa yang ia, Sarah dan
masyarakat sekitar bayangkan selama ini….
Koment:
The House at
the End of the Street diperan utamai oleh Jennifer Lawrence, artis muda
potensial yang baru saja menyabet Best Actress Comedy-Musical dipenyelenggaraan
Golden Globe ke 70 tanggal 14 Januari kemarin lewat film Silver Linings
Playbooks dan kembali dinominasikan sebagai Best Actress pada Oscar tahun ini.
Terlepas JLaw bakal menang atau tidak di malam pengumuman pemenang Oscar
Februari nanti, JLaw tetap merupakan komoditi panas Hollywood saat ini yang
laris membintangi film-film besar Hollywood. Bahkan ia berhasil menaikkan Honornya
sekian juta dollar, untuk membintangi sequel
dari Hunger Games, yaitu Catching Fire.
Dalam film
ini, meski acting JLaw tetap mengesankan dan diatas rata-rata artis seusianya,
namun tetap secara keseluruhan, The House at the End of the Street sangat
mengecewakan buat gw. Sangat tidak menegangkan ataupun “menakutkan” dan kentang
sebagai sebuah film bergenre Horror-Thriller. Chemistry ibu anak antara JLaw
dan Shue yang tidak meyakinkan, cerita and twist yang predictable and yaddayadda-yadda..
Yep, the
House at the end of Street, buat gw merupakan satu film jelek yang cukup
ditonton sekali saja.. factor JLaw dan genre film inilah yang membuat gw
tertarik untuk menonton film ini… selebihnya… wasting
5/10
Selasa, 08 Januari 2013
Rust & Bone | De rouille et d'os (2012) ~ Prancis
Sinopsis:
Rust & Bone berkisah mengenai dua Insan, Stephanie (Marion Cotillard) dan Alain
(Matthias Schoenaerts). Stephanie adalah seorang trainer Paus pembunuh disebuah
tempat pertunjukan yang mempertunjukan atraksi-atraksi dari Hewan mamalia
berbahaya tersebut, sedang Alain adalah seorang pria pengangguran yang telah
memiliki 1 anak balita berusia 5 tahun. Alain untuk sementara tinggal bersama
kakak perempuan dan kakak iparnya, hingga ia memiliki pekerjaan sebagai
NightWatch.
Berawal dari pekerjaan Alain sebagai petugas keamanan disebuah Club
malam, Alain berkenalan dengan Stephanie. Dimana saat itu Stephanie sedang
mengalami masalah dari salah seorang pengunjung club tersebut yang membuat ia
terluka dan Alain dengan kerelaannya mengantarkan Stephanie pulang sampe ke
apartemennya.
Setelah
kejadian itu, Alain dan Stephahie tidak bertemu kembali, Hingga nasib
mempertemukan mereka kembali, tidak lama setelah Stephanie mengalami kecelakaan
tragis sehubungan dengan pekerjaannya yang memang beresiko tersebut. Dari
sanalah, meski tanpa ada ikatan dan status yang jelas, hubungan antara
Stephanie dan Alain berkembang kearah yang lebih dalam dan tak terduga..
Comment:
Rust &
Bone merupakan salah satu film wakil Negara Prancis yang dipertontonkan di Festival
Film Cannes yang lalu.
Via film
ini, Marion Cotillard kembali mendapat perhatian kritikus, lewat peformanya
yang apik difilm ini. Hal itu terbukti, namanya beberapa kali muncul di kategori Nominasi Best Actress
dibeberapa Ajang Awards bergengsi, seperti Golden Globe salah satunya.
Untuk
filmnya sendiri, kisah drama cinta ber-atmosphere suram, bukanlah genre yang gw
suka, so diluar dari peforma Marion Cotillard yang ciamik tersebut, gw pribadi tidak menyukai film ini.
Tapi sebagai seorang Moviefreak… harusnya si anda penasaran untuk melihat
kembali acting Marion Cotillard difilm ini, setelah terakhir ia muncul di The
Dark Knight Rises karya Nolan itu, sebagai Miranda Tate.
7/10
Langganan:
Postingan (Atom)