Senin, 19 November 2012

Breaking Dawn: Part 2 - the Epic Finale






~ Sinopsis:

Melanjutkan kisah pasca kelahiran Renesmee dan berubahnya Bella (Kristen Stewart) menjadi Vampire, menjalani kehidupannya sebagai vampire baru, seperti menahan nafsunya untuk menahan keinginannya untuk tidak menghisap darah manusia, beradaptasi dengan kelebihan yang ia miliki kini, menjadi lebih kuat, berlari cepat serta kulit yang Sparkle saat tersiram cahaya matahari mewarnai awal dari kelanjutan dari kisah terakhir dari Twilight Saga ini.


Kebahagiaan dengan hidup barunya, seorang anak yang sehat serta perhatian dari keluarga besar Cullens, tidak berlangsung lama. Kekhawatiran terhadap proses pertumbuhan Renesmee yang cepat, serta Laporan Irina (Maggie Grace) mengenai keberadaan Renesmee yang diaggap sebagai Imortal Child kepada Volturi, membuat tidak tenang hidup Bella-Edward serta Cullens Family secara keseluruhan.


Untuk menyelamatkan nyawa Renesmee dari Volturi yang ingin melenyapkannya, membuat Dr. Carlisle Cullen (Peter Facineli) serta keluarga Cullens lainnya bergerak cepat, mengumpulkan para Vampire kenalan mereka yang ada dibelahan dunia lain, untuk menjadi saksi bagi mereka untuk meyakinkan Volturi, bahwa Renesmee, anak dari Bella dan Edward adalah anak biasa yang tidak akan mengancam keberadaan kaum Vampire dimasa yang akan datang.


Namun, apakah dengan para saksi yang dikumpulkan keluarga Cullens tersebut, mampu meyakinkan Volturi untuk tidak mengganggu Renesmee selama-lamanya? Dan mencegah perang besar antara Cullens Family, para Werewolf pimpinan Jacob Black (Taylor Lautner) dengan para pemimpin Volturi?

~ Koment:

Breaking Dawn Part 2 merupakan petualangan terakhir dari Twilight Saga dengan kisah Bella Swan yang menjadi pusat dari cerita. Bella Swan, manusia yang jatuh cinta kepada Vampire hingga garis hidupnya menakdirkan ia untuk juga berubah menjadi Vampire, sebagai puncak dari pengabdian cintanya kepada Edward Cullens (Robert Patinson) agar mereka bisa bersama-sama selamanya.

Bicara mengenai Twiligt Saga, dimana para Twihard (sebutan untuk fans Twihard) begitu menunggu-nunggu kisah terakhir dari saga ini, merupakan suatu hal yang menggelikan bagi pihak yang kontra dengan keberadaan film ini.


Gw pribadi, awalnya ga pernah menyadari mengenai begitu besarnya efek Twilight ini. Saat film pertama twilight dirilis pada tahun 2008 lalu, gw juga masih belum ngeh.

Baru saat join dalam salah satu forum internet didunia maya, gw baru tersadar akan efek besar dari film ini, dikalangan anak muda Indonesia, dunia dan para pecinta film secara umum (well, wajar ga tau si, coz ane bukan termasuk angkatan yg masih muda :p)

Setelah tahu, gw tidak serta merta mencari film ini untuk ditonton. Satu-satunya hal menarik dari saga ini adalah, ada cerita mengenai Vampire didalamnya yang gw pikir bahwa Twilight adalah semacam kisah drama percintaan yang dibumbui oleh sisipan Thriller didalamnya. Ok, setelah pada akhirnya gw ada waktu untuk menonton film Twilight ini, tidak ada hal yang mengesankan setelahnya. Why? Coz buat gw pribadi, film Twilight sangat standard sebagai sebuah film, dengan cerita cenderung dangkal dan dialog2 yang menjurus ke Alay.  Vampire bling2 saat tertimpa cahaya matahari, Vampire Vegetarian? Oh cmon… that’s ridiculous.

Ok, New Moon pun hadir tahun berikutnya, dilanjutkan dengan Eclipse ditahun berikutnya, dengan kualitas film yang sedikit membaik dibanding Twilight, dengan pergantian sutradara yang berbeda disetiap filmnya. 

Summit Entertainment sebagai studio yang membeli hak cipta dari Novel Twilight serta memproduksi filmnya, rajin merilis film ini setiap tahunnya. Summit Entertainment, yang merupakan studio kecil mediocre yang sebelumnya hanya merilis film-film kecil, mendadak kebanjiran Jutaan Dollar ke kas mereka yang membuat mereka tumbuh menjadi salah satu studio di Hollywood sana yang menggeliat dengan banyak merilis film2 besar lainnya karena efek dari keberhasilan mereka meraih pundi pundi dari kesuksesan Twilight Saga. 


Mengenai Breaking Dawn Part 2, banyak yang mengharapkan *at least para Twihard, sebagai sebuah final Epic dari kisah Bella Swan dan Cullens Family. Apa iya? Haha…mungkin para Twihard bakal meng-iya kan dan membela mati-matian mengenai hal ini. Tanpa bermaksud sinis, dengan pondasi cerita yang terlanjur lebay seperti ini, dan di sutradarai oleh seorang sutradara berkelas Oscar, Bill Condon tidak membuat Breaking Dawn terangkat menjadi salah satu film Saga dengan final cerita yang epic. Wayyy to farr… 

Tapi gw akui, resep klise seperti kisah cinta seorang gadis dengan seorang pria yang digambarkan sangat tampan dalam novelnya, yang juga ternyata adalah seorang Vampire, dipertajam dengan kehadiran pria lain dalam hidup sang karakter wanita utama, konflik terhadap perbedaan dunia diantara mereka berdua, masih ampuh untuk menjaring  para remaja wanita seluruh dunia untuk terhanyut dalam dunia Twiligt rekaan dari Stepheni Meyer ini.  

5/10

2 komentar:

ade mengatakan...

udah lama ga mampir....e ternyata tampilan da berubah awesome om...kalau ga penasaran ga mungkin bela"in antri panjang hanya untuk twilight akhirnya ketularan juga welcome to twihard hahahahahaha

Sony Sony Sony mengatakan...

rrrrrrrrrr, ada temen ngajakin nonton, ya hayu aja ane mah de hahaha


makasih commentnya... sering2 mampir yak de *sodorin kue