***
Suara decit mobil terdengar dibelakang. Sari mendengarnya dengan jelas, wah ada pengendara lain ternyata, jadi ia
tidak sendiri dijalanan lengang ini. Jalan berkelok kelok dan ia mulai melihat
jelas, mobil yang mendecit dibelakangnya tadi terlihat menambah kecepatannya..
rasa2nya familiar...
Sari terhenyak... “Jay!!” ia mengenali mobil itu... mobil Jay... kenapa dia ada disini?? Dia ngikutin aku
kah? sari
mendadak cemas, sementara perlahan namun pasti mobil Jay menjajarinya disebelah
kanan.
Sari mengganti gigi dan mulai menekan gas lebih dalam, ia berusaha untuk
menjauhi laju mobil Jay yang semakin mendekati mobil yang ia kendarai.
Mobil Jay melaju lebih kencang lagi dan kini berada tepat
disampingnya, hanya berjarak kurang dari setengah meter, Sari panik tapi ia tetap
berkonsentrasi dibelakang kemudi, jalan dipegunungan tersebut semakin berbelok
dan menukik tajam.
Dari sudut matanya Sari melihat Jay menurunkan kaca
mobilnya..
“Sar!! Pinggirkan mobilmu! Aku mau bicara... please Sar!!”
Sari tidak mempedulikan permintaan Jay, ia semakin menekan gas semakin dalam,
sementara jarum di Speedometer semakin naik, Sari melihat didepan sudah memasuki kawasan Gunung
Mas dan jalan mulai memasuki kawasan yang lumayan rame semakin turun kebawah.
Sari mendadak terhuyung kedepan.. tabrakan.... Mobil Jay
menabrak bagian belakang mobilnya. Sari kaget... “what??? Apa yang ia lakukan??”
Pikirannya terputus ketika ia melihat Mobil Jay kembali melaju dan
menabrakkannya kebagian belakang.. ditempat yang sama...terdengar suara metal
yang patah. Sari kembali terhuyung kedepan, untung seat belt menahan tubuhnya sehingga
menahan kepalanya menabrak kaca depan mobil.
sari semakin panik... “ia ingin membunuhku!!” sari menjerit tertahan...
hilang sudah konsentrasinya, kecepatan mobilnya menurun karena berusaha
memperbaiki posisi duduknya dan saat itulah dengan kecepatan tinggi mobil Jay melaju kesamping kanan
mobilnya, ia melihat Jay membanting setir kearah bagian kanan mobil, tempat ia duduk dibelakang
kemudi. Terdengar benturan keras, suara koyakan logam pecah didekat telinganya,
kaca mobil berhamburan kearahnya..beberapa menancap dilengan dimana saat itu ia
memegang kemudi. Sari terhuyung, ia merasa
pusing. Ia melihat Jay kembali mengambil ancang2 untuk menabrak lagi dari sisi yang sama,
terlihat kilatan cahaya iblis dimatanya saat sari
memandang kearah Jay. Tubrukan kedua lebih memekakkan telinga. Sari kehilangan kendali
laju mobilnya dan dengan kondisi jalan menurun serta kecepatan tinggi, mobil Sari terpelanting, dan
terguling beberapa kali dan masuk kearah jurang dibawah dekat rimbunan pohon
teh. Asap mengepul dari mobil Sari. Tidak terlihat ada pergerakan disana.
Jay keluar dari mobilnya, memandang dingin kearah jurang dimana mobil yang
sari kendarai
terjatuh. Asap semakin tebal, terlihat aliran bensin dari tangki mobil yang
bocor dan nyala api..
Jay kembali masuk kedalam mobilnya dan melaju kearah yang berlawanan, dan
sedetik kemudian terdengar ledakan besar dibelakangnya..
“Aku mencintaimu Sar... tapi klo kau tak
bisa kumilki..lebih baik tak kubiarkan siapapun memilikimu juga...” Air mata
mengalir disudut mata Jay..
Mobil Jay hilang dikegelapan malam sementara nun jauh
dibawah sana, penduduk sekitar Gunung Mas berdatangan untuk melihat apa yang
terjadi..
~ TAMAT~
Hak Cipta : Sony Purwadinata
Kesamaan nama, tokoh dan tempat memang
kebetulan belaka :D