Mengambil setting kisah, 60 th
sebelum peristiwa The Lord of The Rings (LOTR), The Hobbit: An Unexpected
Journey mengisahkan tentang Bilbo Baggins (Martin Freeman), seorang Hobbit muda
yang hidup nyaman ditempat ia tinggal di Bag End-the Shire. Hingga suatu
ketika, Gandalf (Ian McKellen) si Penyihir mengetuk pintu rumahnya dan mengajaknya
untuk ikut serta dalam suatu petualangan yang dapat “menarik”nya dari
kenyamanan hidupnya selama ini.
Bilbo menolak tawaran Gandalf.
Namun Gandalf tidak begitu saja menyerah dan membiarkan Bilbo untuk menolak
tawarannya tersebut. Secara mendadak, malam harinya, beberapa saat sebelum
Bilbo bersiap untuk menyantap makan malamnya, pintu rumahnya diketuk oleh para Dwarves
yang datang satu persatu secara misterius, berkumpul dirumahnya dan menyantap
semua persediaan makanan yang ada dirumahnya dibarengi dengan tingkah laku
gaduh khas para Dwarves tersebut yang membuat Baggis bingung sekaligus kesal.
Para Dwarves yang berjumlah 13
itu rupanya di”kumpulkan” oleh Gandalf dirumah Bilbo sebagai bagian dari
kelanjutan Gandalf untuk membujuk Bilbo Bagins untuk ikut serta dalam misi
mereka, karena Gandalf percaya, Bilbo si Hobbit dapat membantu mereka dalam perjalanan
mereka menuju The Lonely Mountain untuk merebut kembali tanah dan wilayah yang
merupakan tanah leluhur dari Kaum Dwarves, yang saat
ini dikuasai oleh seekor Naga ganas bernama Smaug.
Akhirnya, Bilbo pun setuju untuk
membantu para Kurcaci yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield (Richard Armitage), son of Thráin, son of Thrór, untuk merebut kembali tanah leluhur
mereka, the Lonely Mountain yang tentu saja perjalanan menuju sana akan penuh mara bahaya, dimana maut siap mengintai
mereka kapan saja, entah itu bisa berupa sergapan yang datang dari para Goblins dan Orcs ataupun hal berbahaya lainnya.
Koment:
The Hobbits: An Unexpected
Journey yang merupakan sequel awal dari trilogy, yang tadinya hanya akan
dipecah menjadi 2 bagian, sebelum akhirnya dengan segala pertimbangan,
mengikuti LOTR, the Hobbit pun dipecah menjadi 3 film yang akan berakhir pada
tahun 2014 nanti, The Desolation of Smaug
pada tahun 2013 dan There and Back Again yang
merupakan akhir petualangan Bilbo Baggins dan kawan kawan yang akan rilis di
tahun 2014.
Dengan segala kefamiliaran dengan
LOTR: Fellowship of the Rings, yaitu dimana beberapa ras mahluk melakukan
perjalanan berbahaya secara bersama-sama demi mencapai misi tertentu. Sebagai
awal dari sequel, The Hobbits: An Unexpected Journey menawarkan cerita yang
cukup lucu dan menghibur sepanjang durasi film yang nyaris mencapai 3 jam itu,
dengan tingkah polah para Dwarves yang berjumlah 13, dengan porsi dan
penggalian karakter dari masing-masing Dwarves yang cukup, yang tentu saja
porsi peran yang agak sedikit dominan dari para Dwarves tersebut berada pada karakter
Thorin sang pemimpin para Dwarves tersebut.
Kemunculan karakter2 familiar
yang ada pada LOTR, seperti Galadril (Cate Blanchett), Elrond (Hugo Weaving)
serta Saruman (Christopher Lee), cameo Elijah Wood sebagai Frodo diawal film
serta munculnya kembali karakter Gollum (Andy Sherkis) yang menurut gw pribadi
justru lebih membuat kita bergidik, serta scene menarik antara Gollum dan Bilbo
Baggins saat mereka melakukan satu permainan tebak tebakan yang sebenarnya
cukup “berbahaya” bagi keselamatan Bilbo, cukup mewarnai dan memberi romansa nostalgia bagi kisah The Hobbit: An
Unexpected Journey ini secara keseluruhan.
Pemilihan Martin Freeman sebagai
Bilbo Baggins pun cukup memuaskan peformanya, dimana menurut kabar, Peter
Jackson rela menyesuaikan proses Shooting film the Hobbit ini dengan schedule
Martin Freeman yang tengah sibuk dengan serial Sherlock nya. Plus ditambah dengan
penggunaan teknologi kamera 48fps 3D, atau lebih dikenal sebagai HFR 3D (High
Frame Rate 3D) yang membuat tampilan film The Hobbit diawal awal film terlihat
sangat jernih....but sorry to say, buat gw malah membuat film The Hobbit diawal scene malah menjadi terlihat “cheap” layaknya tayangan Opera
sabun ataupun terlihat seperti tampilan gambar yang biasa kita lihat seperti layaknya
gambar sinetron-sinetron yang ada di Indonesia… *sweatdrop
8/10
2 komentar:
lebih suka LOTR sih...yg ini kurang greget...mbuh klo yg ke-2 nya..
mampir di blog TR :p
Puri!!!
Posting Komentar